Langsung ke konten utama

E- COMMERCE

PENGANTAR E-COMMERCE

E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia Perdagangan Secara Elektronik adalah aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya

Pengertian E-commerce menurut para ahli

Dengan berbagai definisi tentang E-commerce. Maka, beberapa ahli yang menjelaskan tentang apa itu E-commerce adalah sebagai berikut :

  1. Kalakota dan Whinston 

Menurut mereka Pengertian E-commerce adalah aktivitas beIanja online dengan menggunakan jaringan internet dan cara transaksinya melaIui transfer uang secara digital. meninjau pengertian E-Commerce dari empat perspektif, yaitu :

    • Perspektif komunikasi, E-Commerce ialah sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.
    • Perspektif proses bisnis, E-Commerce merupakan sebuah aplikasi dari suatu teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
    • Perspektif layanan, E-Commerce ialah suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman
    • Perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual produk atau barang serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya
  1. Loudon 

Menurut Loudon pengertian E-Commerce adalah suatu proses transaksi jual beli yang dilakukan oleh pembeli dan penjual secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain. Dalam transaksi tersebut menggunakan komputer sebagai perantaranya.

  1. Shely Cashman

 Menurut Shely Cashman E-commerce merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet

JENIS-JENIS DAN MODEL E-COMMERCE


Mari kita kenal lebih jauh jenis-jenis website e-commerce berdasarkan model bisnisnya:

Business to Business (B2B)

Website e-commerce B2B melakukan kegiatan transaksi elektronik antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Website jenis ini umumnya digunakan oleh produsen dan grosir atau grosir dan pengecer. Contoh: bizzy.co.id dan ralali.com.

Business to Consumer (B2C)

Website e-commerce B2C adalah kebalikan dari B2B. Website jenis ini melakukan kegiatan transaksi online antara produsen atau perusahaan dengan konsumen akhir. Bisnis ini berhubungan langsung dengan konsumen perorangan atau grup dan bukan dengan perusahaan atau bisnis lainnya. Contoh: bhinneka.com dan lazada.co.id.

Consumer to Consumer (C2C)

Website e-commerce C2C mengusung model bisnis yang melibatkan transaksi antar konsumen. Kedua pihak tidak bertemu secara langsung, namun hanya lewat platform online pihak ketiga. Contoh: tokopedia.com dan bukalapak.com.

Consumer to Business (C2B)

Website e-commerce C2B adalah kebalikan dari C2C. Website jenis ini melibatkan transaksi dari konsumen ke perusahaan. Konsumen akan menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan yang membutuhkannya. Contoh: Google Adsense dan istockphoto.com.

Business to Administration (B2A)

Website e-commerce B2A mencakup kegiatan transaksi online yang terjadi antara perusahaan dengan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan layanan pemerintah. Contoh: pajak.go.id dan bpjsketenagakerjaan.go.id.

Consumer to Administration (C2A)

Website e-commerce C2A memiliki model bisnis yang sama dengan B2A. Hanya saja, C2A melibatkan transaksi antara konsumen/individu dengan administrasi publik. Contoh: bpjs- kesehatan.go.id dan pajak.go.id.

Online to Offline (O2O)

Website e-commerce O2O mengusung model bisnis untuk menarik pelanggan online agar mau berbelanja ke toko fisik. Intinya, konsep ini ingin menghubungkan antara saluran online dengan toko fisik. Contoh: alfacart.com dan mataharimall.com.

PLATFORM E-COMMERCE


    Platform ecommerce adalah solusi teknologi dengan perangkat lunak atau software yang memungkinkan kamu untuk membangun storefronts. Storefronts merupakan skema bisnis yang berkaitan dengan penjualan produk atau layanan. Ini jadi solusi bagi kamu yang ingin memulai dan mempertahankan bisnis toko online.

Berikut fungsi-fungsi platform ecommerce yang perlu di ketahui:

1. Membantu Perencanaan

Tidak ada alasan lagi bagi para pemula di dunia bisnis online untuk menunda pembuatan website toko online, hanya karena tidak menguasai bahasa pemograman. Dengan platform ecommerce, pemula akan dengan mudah belajar dan mengerti cara berjualan melalui website toko online. Bahkan sedari awal perencanaan, kamu akan dibantu seperti dalam hal pengurusan domain dan hosting, desain web, hingga peluncuran website.

2. Memudahkan Pengelolaan

Dengan platform ecommerce, kamu akan mendapatkan banyak kemudahan dalam mengelola situs jual-beli online kamu. Website toko online kamu tidak hanya sekadar media untuk menampilkan dan mengiklankan produk atau layanan. Namun kamu juga akan dibantu dalam mengelola dan mengoperasikan sejumlah fitur yang ada. Mulai dari fitur tampilan web, pencarian, keranjang belanja, manajemen produk, sistem pembayaran, kalkulasi biaya pengiriman, dan sebagainya.

3. Memberikan Keamanan

Platform ecommerce yang baik akan memberikan privasi dan rasa aman kepada penggunanya. Seperti saat transaksi menggunakan kartu kredit, platform ecommerce akan mengamankan transaksi sehingga tidak merugikan kamu maupun pihak pembeli. Ini penting untuk meningkatkan kepercayaan bisnis.

4. Bantuan dan Dukungan

Kamu mungkin akan menghadapi masalah atau ada hal yang membingungkan ketika mengelola website toko online kamu. Nah, platform ecommerce juga siap memberikan bantuan dan dukungan melalui email, telepon, live chat, dan lain-lain. Jadi, kamu tidak akan stres sendiri ketika menghadapi kesulitan. Kamu tinggal menghubungi contact center yang ada.

Nah, penjelasan di atas mengenai platform ecommerce dan fungsinya, kiranya dapat membuka pikiran kamu yang saat ini sedang tertarik berbinis online. Sudah saatnya kamu memiliki website toko online untuk membangun merek bisnis kamu sendiri. Kamu tinggal pilih platform ecommerce terbaik yang sesuai kebutuhan kamu.

BEBERAPA CONTOH PLATFORM E-COMMERCE YANG ADA DI INDONESIA

1. Blibli.com

Blibli.com adalah salah satu situs web di Indonesia. Blibli adalah produk pertama PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan di bidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blibli bekerja sama dengan penyedia jasa teknologi, mitra logistik, perbankan serta mitra dagang dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna blibli. Blibli.com merupakan jenis e-commerce B2C yang telah memiliki lebih dari 19 juta pengunjung bulanan. 

2. Lazada

Lazada merupakan situs penjualan online yang berada di bawah naungan Lazada group. Lazada diluncurkan pada tahun 2012 oleh Rocket Internet, dan pada April 2016, Grup Alibaba China mengakuisisi saham pengendali. Lazada Indonesia melakukan penjualan langsung dan 'bermitra' dengan sekitar 15.000 penjual pihak ketiga di Indonesia.menjual barang dagangan umum, seperti elektronik, fashion, dan peralatan rumah tangga. Lazada adalah e-commerce yang termasuk ke dalam jenis bisnis B2C.

3.JD.ID

JD.ID mulai beroperasi di Indonesia sejak Oktober 2015. Pada awalnya fokus JD.ID adalah menyediakan produk elektronik dan gadgets yang sulit ditemukan, seperti iPad Pro dari Apple dan A2010 dari Lenovo yang baru launching pada akhir tahun 2015. Namun, sejak saat itu JD.ID memperluas pasar bisnisnya dengan menambah kategori penjualan seperti fashion, produk kesehatan dan kecantikan. JD.ID merupakan jenis e-commerce B2C dan telah mendapatkan lebih dari 3 juta pengunjung bulanan. Selain dapat diakses melalui situs web, dapat di download melalui app store dan playstore

4.TOKOPEDIA

Sebagai pasar C2C terbesar di Indonesia, Tokopedia mengklaim mendapatkan pengunjung dengan total 100 juta pengunjung bulanan. Tokopedia didirikan pada tahun 2009 sebagai pasar bisnis yang berfokus pada UMKM di Indonesia. Saat ini telah melebarkan pasar bisnisnya ke financial technology dan pembayaran, logistic dan pemenuhan serta retail baru. Perusahaan juga menyediakan layanan O2O untuk penjual ecer tradisional untuk menjual produk digital melalui aplikasi mitra tokopedia. Sebagai marketplace domestik, tokopedia hanya memfasilitasi transaksi di Indonesia.

5. SHOPEE

Didirikan pada tahun 2015, Shopee yang berbasis di Singapura adalah cabang belanja C2C di Asia Tenggara. Pertumbuhan Shopee menuntun perangkat seluler, menggabungkan alat untuk penjual UMKM yang memungkinkan mereka untuk mengelola toko online mereka atau mengunggah konten yang ada dari platform lain seperti Instagram atau Facebook.  Menjual berbagai macam produk impor dari penjual global di sebagian besar kategori utama.





Komentar

Posting Komentar